Peluncuran Bus Jogja Heritage Track (JHT) oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BPKSF) sejak Maret 2022 mampu meraih animo masyarakat luas.
Sejak awal peluncurannya, Bus JHT ini sudah dinanti oleh banyak orang, tidak hanya masyarakat Jogja saja, namun luar Jogja. Hal ini terlihat dari banyaknya permintaan antrian untuk mengikuti uji coba Bus JHT pada akun resmi media sosial Balai Pengelolaan Kawasan Sumbu Filosofis (BPKSF) yaitu @sumbufilosofi (instagram).
"Kemudian asosiasi-asosiasi dari semua sektor itu sudah, juga masyarakat umum. Jadi kemudian temen-temen di wilayah Kelurahan, Kemantren, Kabupaten dan Kota," lanjutnya.
Dian juga mengatakan, pihaknya belum membuka pemesanan tiket untuk penumpang luar DIY. Baginya, hal ini akan terealisasi jika semua masyarakat DIY sudah merasakan bagaimana serunya naik Bus JHT.
"Kami belum membuka untuk masyarakat luar DIY, kalau masyarakat DIY saja belum khatam ya gak dulu," imbuhnya.
Dian mengakui agak susah juga membatasi penumpang ini berasal dari daerah mana. Tapi saat ini pihaknya fokus untuk masyarakat di sekitar Kota, khususnya yang berada di area nominasi sumbu filosofis dari panggung Krapyak hingga Tugu Jogja.
Penataan Kota Yogyakarta didasari oleh filosofi “Sangkan Paraning Dumadi”, “Manunggaling Kawula lan Gusti”, serta “Golong-Gilig”. Penanda-penanda itu terutama terdapat di sepanjang sumbu kota dari Panggung Krapyak melalui Kraton terus ke Tugu Pal Putih.
Sumbu Filsofi di Yogyakarta masih belum banyak diketahui masyarakat luas, sekalipun masyarakat Jogja. Kemunculan Bus JHT ini harapanya dapat mengedukasi masyarakat luas tentang Sumbu Filosofi.
Bus yang terbilang sangat baru ini dapat menarik begitu banyak simpatisan, karena desain yang unik dan kekinian. Tanpa meninggalkan sisi sejarahnya, bus ini dapat dengan cepat dikenal dan diminati oleh semua kalangan. Saat ini Bus JHT ini berjumlah 2, yaitu Bus Kraton (Kuning) dan Bus Malioboro (Merah).
Selain penampilan Bus JHT yang unik dan kekinian, hal yang paling spesial kehadiran Bus ini menjawab tantangan dunia bahwa penataan ruang Kota Yogyakarta sejak awal sudah dirancang dan diwujudkan oleh Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwana I) ketika mendirikan Ngayogyakarta Hadiningrat pada tahun 1755.
Bus JHT dari awal peluncuran hingga saat ini sudah banyak mengedukasi masyarakat yaitu dengan berkeliling kawasan Sumbu Filosofi menggunakan bus JHT yang di dalamnya terdapat para pemandu yang mendampingi serta memberikan edukasi kepada semua penumpang bus JHT.
"Masyarakat harus tahu bagaimana warisan dunia ini nanti mampu memberikan manfaat kepada masyarakat di sini," tandasnya.
Bagi masyarakat yang mau merasakan serunya naik Bus JHT dapat mendaftarkan diri di https://www.jogjaheritage.com tanpa dipungut biaya. Namun masyarakat diharap bersabar, mengingat antrian reservasi sangat panjang.
Selengkapnya baca : koranbernas
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan)
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jl. Cendana No.11, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166
Tanya Jawab : 0838-6996-8896
WhatsApp wa.me/62838-6996-8896
Iklan
Mau Pasang Iklan? Email: hi@dijogja.co